Selasa, 30 Agustus 2011

Sabbhe Sankara Anicca

Buddha pernah mengatakan bahwa segala yang ada tak pernah tetap,
segalanya selalu berubah.
sementara itu kitab Pengkhotbah malah menyebut betapa sia-sianya hidup.
semuanya absurd, hanyalah usaha untuk menjaring angin.

segala yang dibuat dan diusahakan oleh diri ini,
pada akhirnya hanya akan menemu kenyataan
bahwa segalanya sia-sia.

lebih parah lagi,
betapa kini saya menyadari
betapa tak bergunanya tulisan ini...

Kamis, 25 Agustus 2011

KAMULAH SAHABATKU.....

Sudah berapa kali kita merasa memiliki sahabat?
Pertanyaan berapa kali merasa rupanya harus digunakan
untuk memperjelas "Status Questionis"
bahwa kerap kali orang yang kita anggap sebagai sahabat
ternyata menganggap kita sebagai kawan biasa saja.

Jika dipikir-pikir, amatlah jarang kita bisa memastikan status persahabatan kita.
bersahabat tidak seperti menjalin hubungan percintaan,
walau kadang maknanya bisa jadi lebih dalam.
Persahabatan tak butuh ungkapan verbal (a la nembak-nembakan) untuk memulainya,
demikian juga tak memerlukan cincin sebagai ikatan.
Orang boleh memulai persahabatan dan bisa mengakhirinya kapan saja.
Hubungan persahabatan lalu menjadi demikian misterius,
cair sekaligus erat; mendalam meski tak teresmikan...

Sahabat pertama saya datang pada usia Sekolah Dasar.
Pertemanan tak berjalan lancar karena saya kemudian pindah sekolah
dan itu juga berarti pindah lingkungan pergaulan.
Sahabat kedua datang pada era SMP,
dimulai pada hari pertama masuk sekolah.
Kami bersahabat sejak awal pubertas hingga kini,
ketika janggut telah melebat dan rambut justru menipis.
sebenarnya kami malah kerap tinggal berjauhan
namun entah mengapa sahabat yang satu ini justru
menjadi sahabat yang paling awet.

Sahabat-sahabat yang berikut biasanya malah berusia lebih muda.
Saya merasa menemukan kesegaran dan semangat bersama mereka.
Tentu saja persahabatan tidak berjalan dengan mudah.
Namun karena itu maknanya jadi lebih mendalam.

entah mengapa,
percakapan mengenai persahabtan ini menjadi begitu mandeg.
mungkin karena sebenarnya
saya tengah tak punya sahabat
atau justru tengah dianggap seseorang sebagai sahabat.

bagi kalian sahabatku....
kamulah sahabatku.